Sabtu, 27 Maret 2010

5 Pedoman Etika Wawancara

KapanLagi.com - Anda memiliki CV dan segudang pengalaman kerja yang cemerlang. Perusahaan tempat Anda melamar bahkan sudah mendengar desas-desus tentang kehebatan kemampuan Anda dari beberapa teman yang bekerja di sana. Namun, semua kehebatan itu tak ada gunanya bila Anda kurang mengerti etika yang harus dijaga saat wawancara. Berikut ini ada 5 etika yang tak boleh dilupakan saat interview tiba.

Pakaian sepantasnya

Bila memungkinkan, amatilah kondisi perusahaan saat Anda hendak melamar, sehingga saat panggilan wawancara datang, Anda tidak salah kostum. Berpakaianlah setingkat di atas para pekerja yang ada, misalnya jika kebanyakan pegawai di sana mengenakan jeans dan kaos, maka Anda bisa mengenakan kaos dan celana kain. Jika mereka mengenakan celana dan kemeja, maka Anda bisa menambahkan blazer atau setelan.

"Untuk para wanita, disarankan menjauhi beberapa jenis busana, misalnya busana ketat, pakaian dengan potongan dada rendah, rok pendek, atau celana panjang yang kelewat ketat," ujar Pamela Holland selaku ahli etika di tempat kerja.

"Sedangkan untuk kaum pria, hindari kemeja yang bagian atasnya sengaja tidak dikancing rapi atau yang terlalu ketat, sehingga menonjolkan otot-otot mereka." tambah Holland.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Shakespeare bahwa penampilan mencerminkan seperti apa orangnya. Yang penting di sini adalah tidak mengekspos bagian-bagian tubuh kita. Ingat, bahwa Anda di sana untuk mencari kerja, bukan jodoh.

Tepat waktu

Tidak ada alasan yang bisa diterima untuk keterlambatan seseorang saat interview. Sebab kebanyakan interviewer beranggapan bahwa bila untuk wawancara saja seseorang datang terlambat, apalagi bila sudah bekerja nanti. Ketidak-tepatan waktu menunjukkan bahwa ia tidak disiplin dan tidak bisa memperkirakan waktu dengan benar, dan itu berarti ia adalah seorang yang kurang menghargai pentingnya waktu.

Berjabat tangan

Jabat tangan merupakan komponen penting yang bisa mendukung kesan pertama. Malahan, para psikolog berpendapat ada kaitan erat antara kepribadian seseorang dengan cara ia bersalaman. Jadi, jabatlah tangan pihak interviewer dengan penuh kepercayaan diri (genggaman tidak terlalu keras, namun juga tidak terlalu lembek), dan pastikan kondisi tangan Anda kering dan bersih.

Perhatikan komunikasi non-verbal



Memainkan rambut, tertawa malu-malu, menatap berkeliling ruangan, atau berpandangan kosong saat diwawancara adalah hal yang wajib dihindari. Ingat, bahwa gerak-gerik Anda dipantau sejak Anda masuk ruangan. Jadi, pastikan bahwa Anda bergerak dengan penuh percaya diri.

Sambut interviewer dengan tatapan Anda, namun jangan sampai melotot padanya. Kenali sepintas bagaimana pembawaan interviewer, apakah ia orang yang kaku, supel, ramah, atau lainnya. Sesuaikan diri Anda dengan pembawaannya.

Hindari bohong atau membual

Wawancara kerja memberi para kandidat kesempatan untuk 'menjual kemampuan'. Dan, perusahaan ingin Anda meyakinkan mereka bahwa Anda layak untuk menerima jawaban "ya". Jadi, saat ditanya, Anda perlu berhati-hati dalam menjawab tiap pertanyaan yang dilontarkan.

Matikan!

Jika Anda tidak mampu menghargai aturan sopan santun mendasar yang ada dalam masyarakat pada umumnya, maka tidak ada perusahaan yang mau menerima Anda. Suara hp yang berdering kencang saat Anda sedang diwawancara jelas bukanlah hal yang ingin mereka dengar. Jadi matikan suara hp agar Anda bisa fokus pada wawancara yang sedang berlangsung.

Tinggalkan kesan yang baik

Saat interview hampir berakhir, maka jangan lupa mengucapkan terima kasih atas respon perusahaan terhadap lamaran kerja Anda. Tinggalkan kesan yang baik, entah Anda diterima atau tidak. (cb/meg)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;